Sabtu, 24 Oktober 2015

LESTARIKAN EKOSISTEM LAUT



Kelapa sawit merupakan sumber daya alam yang banyak dimiliki oleh perkebunan di Indonesia. Perkebunan di Indonesia tersebar di wilayah Aceh, pantai timur Sumatra, Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Kelapa sawit merupakan komoditas yang diandalkan dan diolah menjadi minyak kelapa sawit. Kebutuhan minyak kelapa sawit di Indonesia sangat tinggi. Seiring dengan pertumbuhan penduduk dan kebutuhan beberapa sektor industri.
            Minyak kelapa sawit tidak hanya diolah menjadi minyak goring. Berbagai produk seperti margarin, sabun, kosmetik, cokelat untuk es krim dan bahan bakar mobil dan pembangkit listrik. Akan tetapi, dibalik berbagai olahan produk minyak kelapa sawit yang banyak memberikan manfaat, limbahnya apakah aman bagi lingkungan.
            Limbah kelapa sawit dibagi menjadi tiga bagian yaitu cair, padat dan gas. Limbah ini bukan hanya menjadi tanggung jawab produsen tetapi kita dan aku terutama sebagai konsumen wajib memperhatikannya. Limbah kelapa sawit cair ini terdiri dari POME (Palm Oil-Mill Effluent) air buangan kondensat dan air hasil pengolahan. Limbah cair ini dapat dimanfaatkan untuk produksi biogas, pakan ternak, bahan pembuat sabun dan pembuatan biodiesel. Limbah ini apabila tidak dikelola dengan baik akan mencemari laut dan mikroorganisme.
            Lalu limbah berbentuk padat terdiri dari tandan kosong, serat dan tempurung/cangkang. Limbah padat ini dapat dimanfaatkan untuk produksi kompos, bahan pulb (kertas), campuran pembuatan keramik, sabun, media budidaya jamur dan pakan ternak. Limbah ini apabila tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan sampah yang menumpuk dan sumber berkembangnya penyakit.
            Kemudian limbah berbentuk gas terdiri dari hasil pembakaran serat dan cangkang. Limbah gas ini dapat dimanfaatkan sebagai pembangkit energi dan gas metan. Limbah ini apabila tidak dikelola dengan baik akan menyebabkan polusi udara, pencemaran lingkungan dan menaikkan emisi penyebab efek rumah kaca.
            Limbah hasil pengolahan kelapa sawit yang terdiri dari limbah cair, padat dan gas memberikan efek yang berbeda-beda bagi lingkungan. Aku ingin menyoroti limbah yang berbentuk cair karena memiliki resiko yang cukup tinggi bagi laut di Indonesia. Sebagaimana kita ketahui, Indonesia memiliki daerah perairan yang luas bila dibandingkan dengan daratan. Para nelayan menggantungkan mata pencariannya dengan melaut. Lantas, bila laut tercermar bukan hanya nelayan saja yang merugi. Konsumen, pemerintah, pengusaha, distributor dan investor ikut merugi. Tidak hanya itu, bila laut tercermar kita kan kehilangan salah satu sumber protein hewani yang tinggi.
            Lalu pengolahan limbah yang baik itu seperti apa. Bila produksi minyak kelapa sawit dihentikan apakah laut tidak akan tercermar. Jawabannya tentu saja tidak, kita sebagai konsumen perlu meneliti produk yang kita beli sebelum dikonsumsi. Beberapa konsumen terkadang asal membeli tanpa melihat apakah produknya aman bagi lingkungan atau tidak. Mereka berasumsi, produk tersebut terkenal dan harganya mura.
            Pada tahun 2014, Indonesia telah memproduksi minyak kelapa sawit yang bersertifikat RSPO (Roundtable on Sustainable Palm Oil) sebanyak 5,8 juta ton. Direktur RSPO mengatakan produksi minyak kelapa sawit dunia yang sudah bersertifikat RSPO telah mencapai 11,6 juta ton. Ini mengindikasikan Indonesia telah menyumbang 50% produksi minyak kelapa sawit telah bersertifikat RSPO dunia. RSPO ini memiliki kriteria dan standar tertentu. Bagi produsen yang telah menggunakan RSPO dapat membantu mengurangi dampak negatif dari budidaya kelapa sawit terhadap lingkungan dan masyarakat juga kampanye hitam yang selama ini dituduhkan.
            Jadi, standar RSPO dapat dipraktikkan untuk pengolahan limbah cair kelapa sawit karena standar ini telah mengacu pada semua aspek. Mulai dari penanaman, proses produksi pendistribusian kelapa sawit dan sampai ke tangan konsumen. RSPO ini juga terus diperbaharui dan direvisi kearah yang lebih baik untuk memberikan kenyamanan bagi produsen, konsumen dan lingkungan. RSPO ini tidak hanya terbatas pada produsen tetapi kita sebagai konsumen mulai menunjukkan kepedulian untuk menyelamatkan laut milik bersama. Mulai dari tidak membuang sampah pada tempatnya, membeli produk berlogo RSPO, mengikuti acara bersih-bersih pantai dan mulai bergerak dan bergabung dengan RSPO untuk menunjukkan kepedulian kita, aku dan kamu yang membaca ini.
            Mari selamatkan laut dan isinya serta tidak membuang sampah sembarangan. J

Minggu, 08 Maret 2015

RESENSI NOVEL 3 ANAK BADUNG



Judul Buku      : 3 Anak Badung
Penulis             : Boim Lebon
Penerbit           : Penerbit Indiva
Tahun Terbit    : 2013
Tebal Buku      : 192 halaman
Ukuran Buku  : 19 cm
Cetakan           : Cetakan Pertama, Maret 2013
ISBN               : 978-602-8277-82-2

Si BCL (Bunga Cinta Lebay) dan akrab dipanggil mpok Bung, membuang ketiga putranya ke sebuah stasiun kereta api di kawasan Senen, Jakarta Pusat. Si BCL meninggalkan ketiga anaknya yang masih kecil karena kesal dengan sang suami yang tega meninggalkan dirinya dan anaknya. Si BCL sayang dengan ketiga anaknya namun tidak tahu lagi cara menghidupi ketiga anaknya dengan utang yang semakin menumpuk. BCL pengen ketiga anaknya bisa mandiri dan mencari makan sendiri.
Kini mereka telah remaja dan menjadi pengamen. Mereka bertiga akhirnya tiba di Yogya dan selama di Yogya mereka dibantu oleh Mas Kelik. Di Yogya mereka musuhan dengan anak buah Mas Gundul yang berprofesi sebagai anak jalanan. Sepuluh tahun telah berlalu semenjak mereka ditinggalkan Emak. Mereka ingin kembali ke Jakarta menemui Emak tapi terkadang muncul perasaan benci sehingga mereka urung mencari Emak.
            Setelah uang mereka terkumpul, mereka akan kembali ke Jakarta mencari Emak. Namun sebelum ke stasiun mereka ingin balas dendam kepada anak buah mas Gundul yang telah memukul mereka. Saat mereka lengah tertidur, Rama memulai aksinya dan terjadilah kejar-kejaran. Mereka pun berkumpul di stasiun untuk menaiki kereta jurusan Jakarta. Namun, pada akhirnya ketiga anak badung itu menumpang sebuah truk pengangkut pasir. Tetapi mereka pindah truk karena tidak ingin diajak sholat oleh bang Sofwan.
Setelah mereka sampai di Jakarta, mereka bertanya kepada bang Sinyo, supir truk kambing yang mereka tumpangi. Bang Sinyo menyarankan agar untuk mengamen. Di tengah perjalanan mereka bertemu kembali dengan Bang Sofwan dan di masjid mereka diajarkan kembali cara untuk berwudhu dan sholat. Namun, Reh tertidur dipinggiran toko dan terpisah dari kedua saudaranya. Bang Sofwan mulai mengajarkan sholat kepada Rama dan Mola. Rama perlahan mulai memahami gerakan dan bacaan sholat. Sementara Reh mulai sadar tidak lagi tidur di emperan toko tetapi di rumah bang Roy.
Bang Roy mulai menyusun rencana untuk memanfaatkan Reh mengantarkan ‘barang’ ke James. James berada di hotel dan masih diawasi oleh intel pemberantas jaringan narkoba. Reh mulai diajak makan di restoran mewah dan tanpa disangka dipertemukan oleh kedua saudaranya yaitu Rama dan Mola. Namun, di tengah itu terjadi perdebatan antaara bang Roy dan Reh sehingga Reh kabur membawa ‘barang’ dan dikejar oleh anak buah bang Roy. Kemudian Rama dan Mola menyusul mengejar Reh dan ternyata setelah membuka bungkusan ‘barang’ itu adalah shabu-shabu.
Rencana ketiga anak badung itu yaitu melaporkan penemuan shabu-shabu ke bang Sofwan sambil tetap mengawasi sekitar jika ada anak buahnya bang Roy yang mengawasi. Setelah menceritakan permasalahannya kepada bang Sofwan, bang Sofwan menyarankan agar menyembunyikan shabu-shabu itu dan mencari tempat persembunyian yang aman. Anak buah bang Roy datang dan menanyakan ketiga anak badung itu namun tak dijawab oleh bang Sofwan, akibatnya bang Sofwan diculik. Ketiga anak badung itu mendapat berita bahwa bang Sofwan diculik dan menyepakati untuk melakukan barter, namun mereka berhasil mengelabui anak buah bang Roy.
Bang Sofwan, Mola, Rama dan Reh sepakat untuk membuang shabu-shabu itu di pinggiran kali Malang. Kemudian, Bang Sofwan memutuskan untuk ikut mencari BCL bersama ketiga anak badung. Perlahan mereka menyusuri kawasan Manggarai tempat dulu mereka tinggal. Sampai bertemu dengan pak Haji Mumu yang pernah memakai jasa nyuci BCL tetapi BCL berhenti bekerja. Lalu datang anaknya pak Haji si Betty yang tahu tempat kontrakan BCL.
Pencarian terhadap BCL mulai membuahkan hasil. Berkat si Betty, setelah melakukan pencarian ternyata beberapa rumah terbakar. Rama berusaha mencari emak BCL di tengah kerumunan warga namun belum berhasil. Menurut salah satu warga BCL ada di kantor RW. Setelah sampai di kantor pak RW, Rama bertanya-tanya pada warga dan akhirnya menemukan BCL. Antara percaya dan tidak mpok Bung melihat Rama dan tangisnya pun pecah. Akhirnya ketiga anak badung itu berkumpul dengan emaknya.
###
            Novel humor karya mas Boim Lebon sang master ngocol sangat menarik untuk dibaca. Di tengah berbagai kasus pembuangan bayi oleh ibunya, novel ini hadir dengan cerita berbeda dan terselip pembelajaran berharga. Novel ini berkisah tentang petualangan 3 anak badung yaitu Rama, Mola dan Reh mencari BCL. Karakter 3 anak badung ini sungguh unik. Mola anak pertama memiliki sifat pelupa, kadang lupa namanya dan parahnya lupa nama emaknya. Rama, anak kedua yang paling normal diantara kakak dan adiknya namun suka berantem. Ketiga, Reh anak bungsu yang doyan tidur, dimana-mana bisa tidur layaknya batu. Karakter mereka yang membuat buku ini hidup, sampai kita bisa dibuat ngakak dan senyum-senyum sendiri.
Kadang mereka bertanya kenapa mereka dibuang dan kenapa emaknya tega meninggalkan mereka di stasiun. Mereka berusaha mencari maknanya di jalanan. Bertemu dengan mas Kelik yang mengajarkan mereka mengamen dan menasehati mereka agar tidak terjerumus ke kehidupan jalanan yang menyimpang. Tidak hanya mas Kelik, ada juga bang Sofwan yang mengajarkan mereka cara sholat. Buku ini, selain kocak dalam pemaparan ceritanya juga diselingi dengan beberapa tips yang bisa diambil hikmahnya bahwa kasih sayang orang tua sangat berharga dan rasa syukur memiliki orang tua yang masih hidup dan menyayangi mereka.

            Selamat membaca novel kocak yang penuh hikmah ini, dijamin ngakak dan senyum-senyum sendiri dengan kekonyolan karakter ketiga anak badung. Buku ini cocok untuk semua kalangan umur, baik anak-anak, dewasa bahkan orang tua. Kadang juga di satu sisi merasa terharu melihat perjuangan Rama, Mola dan Reh dalam mencari sang Emak yang pada akhirnya rasa kasih sayang yang menyatukan mereka dan bersama berjuang dalam kehidupan selanjutnya. 

Selasa, 10 Februari 2015

cerita

Hatiku tergelitik untuk menuliskannya. Satu kata kasian ibu Roh dan anaknya
Aku hanya mendengar hmm tidak ingin bergosip
Kesetiaan tidak ternilai harganya, baik kesetiaan seorang suami atau istri. Zaman sekarang banyak sekali godaan nafsu untuk melakukan perselingkungan ditambah dengan sosmed dan jaringan internet yang luas
Apalah arti waktu dan kesetiaan jika sudah terjerat oleh nafsu yang tidak pada tempatnya.  Anaknya bu Roh baru saja melahirkan anak pertamanya tapi dikhianati oleh suaminya dengan berselingkuh dengan mantannya
Cinta segitukah membutakan jiwa dan akal sehat,  entahlah semuanya tergantung pada orangnya.
Sekian

Rabu, 28 Januari 2015

untitled

Jauhkan hamba dari perasaan berlebihan
Dan rasa yang tidak pada tempatnya
Rasa yang sia-sia
Tiap resiko mesti di hadapi
Mudahan bisa selalu bersandar padamu ya Alloh
Dan tetap kuat menerima qada dan qadarmu

Kamis, 22 Januari 2015

ide gila

Tetemenan ela kamilan dan sri darmwati
Diriku mendapat ide usaha
Konsepnya cafe shop, dimana ada 3 kegiatan dalam satu tempat
Pertama kita menjual buku bisa juga jual buku karya sendiri
Kedua membuat sebuah cafe kecil dengan menu sederhana seperti camilan ringan dan aneka minuman
Ketiga perpustakaan mini buat siapa aja yang singgah ke toko kita gratis baca buku asal bukunya tidak boleh dibawa
Hmmm kapan ya hehe pade sibuk yang udah lulus jadi bumil

untitlef

Jika ragamu tak mampu mengembara
Biarkan jiwamu mengembara ke dunia tanpa batas

sign

Aku berusaha tidak meletakkan hati selain pada-Mu
Cukup aku bahagia dengan segala risiko dan keputusan-Mu

untitled

Aku bukan sebaik malaikat
Mungkin aku bisa seburuk iblis
Aku berharap wahai sang pemilik
emosi dan perasaan
Agar aku dijauhkan dari rasa dendam
dan titik hitam itu