Minggu, 15 Desember 2013

FOR U JA

KEPERGIAN SEORANG SAHABAT
Oleh : Fitria Listiarini

Persahabatan adalah sebuah kisah yang mungkin tak terlupakan sampai kita tua nanti. Kisah persahabatanku yang menyentuh dengan senyuman, gelak tawa bahkan derai air mata terjadi saat aku kuliah di fakultas Ekonomi salah satu perguruan tinggi di kotaku. Kisah ini berawal saat aku mengenal Laila, Ica, Mawar, Sri, Ira, Hal, dari semester satu sampai saat ini. Saat-saat aku mulai akan wisuda dan memperoleh gelar sarjana. Entah mengapa jika aku mengingat kisah ini rasa sedih akan selalu muncul. Mereka berlima adalah my best friend forever juga masing-masing mereka memiliki karakter dan ciri khas yang berbeda-beda. Semula kami selalu kompak, kadang warna jilbab yang sama, kadang becandaan dan kejahilan yang kompak dan tentu saja korbannya adalah aku (biasa muka polos). Dan waktu itu semester 3 kami sama-sama mengikuti kegiatan mentoring agama Islam yang semakin lama menambah rasa ikatan persaudaraan kita. Oya, masing-masing dari kami berasal dari daerah yang berbeda-beda, Aku, Laila, Ica dan Hal berasal dari Lombok, Mawar dan Ira berasal dari Bima sedangkan Sri berasal dari Sumbawa.
Jadi, kadang-kadang jika logat bahasa daerahnya muncul tidak jarang kami saling becanda apalagi Mawar yang logat bahasa daerahnya melekat terutama lucu saat dia mengucapkan sesuatu yang ada huruf “e” dan aku langsung mengolok-ngoloknya tapi dia malah balik ngolok dan terjadilah perang mulut. Tenang saja tidak sampai bertengkar hebat paling terjadi ketawa massal diantara kami. Mawar itu tipe orang yang jahil, suka menolong nulis catetan pas kuliah (he-he aku sering nitip ditulisin), pintar debat pas presentasi kuliah, suka nyanyi di kelas terutama lagu India (kadang kita semua ketawa abis suaranya lucu). Laila itu tipe orang yang gokil, suka becanda, sedikit jail, agak pemalu, tegas, tidak suka ikut campur urusan orang lain. Ica tipe orang yang lebay, narsis, eksis saat kuliah (suka nanya, pinter debat,dll), pelupa. Ira itu tipe orang yang aktivis organisasi banget, dia eksis rohis kampus, BEM (Badan Ekskutif Mahasiswa), KAMMI (Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia), dll panjang kalau mau disebutkan satu persatu dan dia sering tidur saat kuliah berlangsung alasannya malamnya dia tidak bisa tidur (terkena gejala insomnia) tapi orangnya smart sayang dia kelewat sibuk makanya tidak jarang dia sampai telat bahkan lupa tugas-tugas kuliahnya, dia tipe orang yang bijaksana dan dewasa dalam menghadapi permasalahan tapi tidak jarang dia juga mengeluh. Hal itu tipe orang yang memiliki hobi yang sama ama aku yaitu penggemar film jepang dan korea, tegar, agak lebay dikit, cerewet, memiliki tenaga yang super kuat (waktu itu kita main pukul-pukulan ternyata kepalan tangannya mampu membuatku kesakitan), agak tidak mau eksis di kelas saat ada diskusi. Sri tipe orang yang susah ditebak jalan pemikirannya, pernah suatu waktu tiga diva bertengkar (Sri, Ica dan Hal) dan sampai satu bulan mereka belum baikkan padahal Hal sudah minta maaf begitu juga dengan Ica, tapi lama-lama akhirnya hatinya luluh juga, dia juga tipe orang yang melankolis, kadang-kadang gampang tersungging maksudnya tersinggung. Yap, itu dia karakter masing-masing temanku dan kami memiliki nama kelompok jannatul azhari yang artinya bunga-bunga surga dan itu pemberian dari murobbi kami Teh Sukma.
Saat itu siang hari yang mendung seperti biasa kami nongkrong di mushola. Aku duduk di pinggir teras depan mushola sambil memandang ke langit yang mulai mendung. Di sampingku ada Laila, Ira, Sri, Hal dan mereka tengah asyik menyantap makanan dari kantin mushola. Tiba-tiba Sri kaget mendengar bunyi handphonenya sendiri. Dia menjawab telponnya dan tersentak kaget, ternyata itu sahabat kita “Mawar” yang menelpon dan katanya dia mau pindah kuliah ke Bima. Dan dalam hatiku bertanya “Kenapa mendadak”. Kami pun langsung menumpahkan air mata diiringi isak tangis yang tersedu-sedu sambil menelpon dan saat itu Mawar memberikan alasan kepindahannya yang kurang jelas bagi kami. Kami pun banyak bertanya pada Mawar, kenapa mengabarkannya sekarang dan hari ini juga mau berangkat ke Bima dan kenapa tidak mengabarkan sebelumnya agar kita bisa langsung menemani Mawar ke terminal. Dan kalo begini semua pada cemas dan khawatir tapi waktu itu Mawar cuma menjawab bahwa dia tidak ingin kita sedih. Padahal justru kita merasa sedih karena dia tidak memberitahu dan hanya menginformasikan ke pada kita via SMS “kawan aku pulang”.
Akhirnya kami pun mengambil inisiatif hari itu untuk menyusul Mawar ke terminal. Jam pun menunjukkan pukul 14.00 dan bisnya akan pergi jam 15.00. kami hanya mempunyai waktu satu jam.
Kami pun berjalan dari mushola menuju jalan raya untuk mencari bemo (angkutan umum). Dan setelah menunggu sekian menit kami pun berhasil mendapatkan bemo dan langsung naik. Dari semua teman JA (Jannatul Azhari) hanya Sri yang terus-menerus mengeluarkan air mata, mungkin Sri sangat dekat ama Mawar dan beberapa hari yang lalu Mawar sempat menginap di kostnya dan ternyata hari itu terakhirnya mereka bertemu. Dan banyak sorot mata yang memandang Sri saat menangis dan beberapa dari kami sudah menenangkannya tapi tetap saja air matanya semakin deras.
Aku tak sedikit pun melepaskan pemandangan dari jendela bemo itu dan melihat pemandangan di luar, berharap agar tiba tepat waktu dan melihat wajah Mawar untuk terakhir kalinya.
Mungkin alam mendukung suasana hati kita dan rintik-rintik hujan mulai membasahi bumi. Perlahan bemo yang kami tumpangi mendekat ke arah terminal dan aku pun semakin penasaran ingin bertemu Mawar. Setelah bemo itu memasuki gerbang terminal kami pun turun dan membayar ongkos masing-masing.
Mawar where are you ??
Kami pun sempat kebingungan dimana Mawar menunggu bisnya. Apa dia sudah berangkat atau belum alhasil kami sempat muter-muter tidak jelas. Dan tidak berapa lama kemudian akhirnya kami berhasil menemukan Mawar memakai sweater oranye dengan tangan kiri yang dibalut perban. Lantas aku bertanya dalam hati “Ada apa gerangan?”. Ternyata teman-teman yang lain penasaran juga dan langsung bertanya. Mawar bilang dia kena pecahan botol sewaktu pingsan dan saat aku melihat kondisinya dia semakin kurus juga lemah. Dan akhir-akhir ini dia jarang masuk kuliah dengan alasan sakit.
“Mawar, why are you so a weak?”.
I hope you can get big spirit from Allah”
Kami pun bertanya dengan perasaan kesal, kenapa harus secepat ini. Dan di tengah derai-derai hujan, luapan air mata kami sudak tidak terbendung lagi. Kami pun menangis di bawah pelukan ukhuwah bersama Mawar. Dan diantara perasaan kesal, kecewa dan marah kami pun larut dalam suasana haru seiring hujan yang semakin turun dengan deras.
Aku dan teman-teman merasa kehilangan dengan sosok yang ngejahilin, becanda-canda ngelantur, nyayi lagu-lagu India dan pembuat cerita-cerita konyol.
            Ia pun naik ke bus dengan derai tangis yang menyayat hati dan diiringi dengan langkah kami menuju arah yang berlawanan sambil menengok ke belakang dan melambaikan tangan untuk yang terakhir kalinya.
            Sungguh hidup ini penuh warna dan ada satu warna yang hilang dari kehidupan kami tetapi dia tetap abadi di masing-masing hati kami dan kami selalu mengingat dia dan tak akan pernah melupakan kenangan bersamanya, karena dia telah menciptakan warna di hati kami yang tidak mungkin terhapuskan oleh setitik air atau seluas air di lautan. Dia tetap ada mengisi hati kami disaat kami merindukannya, walau jarak yang memisahkan kami. She always be my friend forever.
At 10.49 pm
Date : 11/9/2011
###
Note :  Kisah ini terjadi saat kami kuliah dari semester 1 sampa 5. Setelah itu dari semester 6 sampai saat ini kami tetap mengingatnya dan sekali waktu menghubunginya untuk melepas rindu. Mawar saat ini kuliah di Bima dengan mengambil fakultas keguruan jurusan ekonomi. Semoga Allah swt memudahkan setiap urusannya, amin. Dan sampai saat ini aku belum mengetahui alasan kepindahan kuliahnya yang jelas. Dia bilang karena sakit-sakitan tapi menurutku itu bisa diobatin dan setelah kudesak akhirnya dia memberitahu bahwa dia pernah ketemu seorang cowok di depan pintu kostnya dan tiba-tiba dia pingsan dan tidak sadarkan diri. Semenjak saat itu dia sering pingsan dan orang tuanya khawatir terjadi sesuatu makanya ia pulang ke kampung halamannya. Aku tidak mau suuzan ada ilmu hitam atau sejenisnya. Aku hanya ingin Mawar selalu ceria seperti dulu karena senyuman dan candanya membuat orang di sekelilingnya merasa terhibur. Oya, aku membuatkan sebuah puisi untuknya sebagai berikut :
I want to write many word for you friend
But some word will be disappear
It’s means “colour”
May be you can confused
But I want to make you understand
May poem is not word
But...
My paint when I use your colour
It’s not easy when I remember about you
Because you are so far from me
I want to hold your hands
But...
My hands will not to catch you
When I remember you,
The colour will be appear
Friend what ever you stay
I will miss you in this place




Adapun tips persahabatan ala Fitria Listiarini yaitu :
1.      Carilah sahabat yang mempunyai hobi yang sama dengan kita sehingga kita bisa nyambung kalau berkomunikasi dan enak diajak ngomong.
2.      Jangan bersahabat hanya kita melihat dari sisi materinya atau fisiknya semata. Bersahabatlah karena keikhlasan hati dan untuk saling melengkapi satu sama lain. Belum tentu orang yang kita anggap tajir dan berpenampilan menarik atau glamor memiliki perilaku yang baik.
3.      Tentu kita memiliki sahabat atau teman dari SD sampai kuliah atau mungkin sampai kita bekerja. Masing-masing mereka memiliki karakteristik dan sifat yang berbeda-beda. Dari situ kita bisa melihat bagaimana watak kita juga terbentuk, ambil yang baiknya saja dan buang jauh-jauh yang negatif/buruk. Bila kau merindukan sahabat-sahabatmu kunjungilah dan tetaplah berkomunikasi agar rasa persaudaraan kita dan silaturahmi tetap berjalan walau kita terbatas waktu dan jarak. Masing-masing mereka telah tersedia di ruang hati yang terdalam, jadi saat kita merindukannya kita bisa mencari kunci hati kita dan membukanya kembali.

Semoga kisahku ini bermanfaat dan menginspirasi
Wassalam
###

BIODATA

Assalammualaikum wr. wb. Perkenalkan namaku Fitria Listiarini, panggilanku Fitri atau Tia. Nama penaku Zefita. Saat ini aku tengah menyelesaikan kuliahku di salah satu perguruan tinggi fakultas ekonomi jurusan akuntansi dan insya Allah jika tidak ada kendala bulan November ini aku lulus. Dari dulu sewaktu aku SMP aku hobi banget nulis diari, cerpen, puisi kadang-kadang artikel dan essay. Dalam hal prestasi menulis untuk karya fiksi aku belum pernah lolos tapi alhamdulillah sudah banyak lomba-lomba yang aku ikuti. Aku mengikuti organisasi di kampusku seperti UKMI (Unit Kegiatan Mahasiswa Islam) waktu itu aku menjabat sebagai koordinator divisi Penerbitan dan dari sana aku bisa menyalurkan bakat menulisku ke mading, newsletter, buletin, dll. Lalu kepengurusan berikutnya aku menjadi bendahara umum. Di rohis aku bertemu dengan saudara-saudara baru dan rasa ukhuwahnya sangat terasa. Selain ikut rohis aku juga ikut Perisai Diri salah satu kegiatan di luar kampus bidang bidang olahraga bela diri khusus pencak silat. Di sana aku bertemu dengan teman-teman yang berbeda namun tetap asyik, bertemu dengan pelatih yang galak dan ramah. Oya, selain itu aku ikut juga di organisasi LDK (Lembaga Dakwah Kampus) sebagai bendahara umum dan bertemu dengan saudara-saudara baru lagi. Dari sana aku dapat melihat, merasa dan menggambarkan watak dan cara pandang mereka sehingga lambat laun komunikasi dan jaringanku bertambah serta sifat dan sikapku mulai berubah ke arah yang lebih baik. Dan jika ingin bersilaturahmi denganku melalui email : flzefita@gmail.com, akun facebook: http://www.facebook.com/profile.php?id=1739364832


Tidak ada komentar:

Posting Komentar