Rabu, 05 Februari 2014

PUTRI DAN PANGERAN

di sebuah negeri antah berantah yang nun jauh di sana, tinggallah seorang seorang putri yang berparas biasa saja. rumahnya terletak di pedalaman hutan yang jauh dari kota. dia tinggal bersama ibu dan ayahnya. keluarga mereka sangat harmonis. namun, sayang kedua orangtuanya berpikiran kuno dengan menjodohkannya dengan beberapa pria dari kota karena tidak tega melihat putrinya belum juga memiliki seorang pacar. di usia putri yang semakin menua membuat cemas kedua orang tuanya. putri sebenarnya ingin pergi jauh dari rumahnya, mencoba hal-hal baru yang belum pernah ia temui sebelumnya. dia hanya menatap beberapa pria yang singgah kerumahnya namun tidak ada yang membuat ia terkesan sedikitpun. ia ingin berlari melihat dunia lebih luas lagi dan pergi dari dunia kecilnya. namun apa daya, dia masih belum berani mengambil tindakan.

di suatu senja yang indah, dia mulai berjalan ke luar rumah untuk mengamati lingkungan sekitarnya. dia pergi ke sebuah sungai yang airnya jernih dan melihat bayangannya sendiri. ternyata putri telah menua dan ia pun semakin sedih melihat bayangan wajahnya. di seberang sungai sana, ada sosok misterius yang mulai mengamatinya. putri masih terbengong melihat bayangan wajahnya, tanpa ia sadari sosok misterius itu mulai datang ke arahnya.

putri mulai merasa heran dengan pantulan wajahnya di sungai karena di samping wajahnya ada sosok wajah yang ia tidak kenal. perlahan putri mundur untuk mengambil kuda-kuda, sosok misterius itu dengan sigap mundur, sepertinya dia sudah terlatih.putri menatap heran sosok pria misterius yang berdiri tepat dibelakangnya.

pria tersebut membungkuk, tanda meminta maaf. putri langsung salah tingkah dan mengerti maksud pria tersebut. ternyata dia orang baik-baik. mereka pun berkenalan dengan perasaan yang masing-masing masih terasa aneh.

semakin lama mereka semakin sering bertemu di seberang sungai. sang pria pun ingin mengenal keluarga sang putri. putri sejenak berpikir dan meminta waktu kepada sang pria. putri pun kembali ke rumah dan menjelaskan perihal sang pria misterius. ibu sang putri menyetujuinya namun sang ayah masih terlihat ragu karena sosoknya yang masih misterius. 

keesokan harinya, sang pria datang dengan membawa hasil buruannya. dia mengetuk pintu dan keluarga sang putri membukanya. sang pria mulai membuka pembicaraan hangat dengan keluarga sang putri dan langsung ingin mengajak putri untuk menikah. di balik kamar putri merasa tidak percaya pada apa yang ia dengar. putri merasa sang pria benar-benar serius dan dia ingin mempercayai sang pria. namun, tidak bagi sang ayah putri yang kurang setuju dengan keputusan sang pria.

beberapa hari mereka tidak bertemu. ada terselip rasa kerinduan di kedua hati mereka. kadang perasaan yang tidak diundang pun datang seakan ingin membunuh mereka. keesokan harinya sang pria datang lagi dengan menawarkan sebuah "keseriusan". sang ayah mulai luluh hatinya namun dia tidak ingin putrinya meninggalkan rumah karena sang pemuda ingin membawa ke negerinya.

sang pria mulai bingung dengan perasaannya. ia tidak mampu lagi membendung perasaannya. malamnya dia memberanikan diri mengunjungi sang putri. dia mulai bersiul tanda memanggil sang putri. mendengar isyarat dari sang pria, putri membuka jendelanya. pandangan mereka berhenti sejenak dan sang pria mulai melemparkan sesuatu ke arah sang putri. dengan sigap sang putri menangkapnya. setelah itu sang pria pergi tanpa mengucapkan sepatah kata pun. putri hanya menggengam erat barang misterius dari sang pria.

****

putri masih bimbang dengan pikirannya. dia mengadu kepada sang ibu. sang ibu menghargai keputusan sang putri dan ingin melihat kebahagian sang putri. keesokan malamnya, sang putri melakukan aksinya. dengan mengikat beberapa selendang dan menjulurkan dari jendelanya. dia mulai turun perlahan dari atas jendelanya. dengan langkah hati-hati ia menyusuri halaman belakang rumahnya. dari atas tembok, dia melihat sang pria dan mereka pun menebar senyum bahagia. 

sang pria mengulurkan tangannya agar sang putri dapat naik melompati tembok. sang putri tersipu malu. namun tiba-tiba pintu depan terbuka dan keluarlah ayah sang putri sambil memanggi-manggil sang putri. tanpa ragu sang putri menyambut sang pria dan mereka berhasil melompati pagar. mereka mulai berlari menyusuri hutan yang gelap gulita dan hanya ditemani sinar rembulan. napas mereka mulai berat dan kelelahan namun itu tidak mengurangi rasa kegembiraan yang mereka rasakan. 

akhirnya mereka berhenti berlari, di hadapan mereka terlihat sebuah kereta kuda yang mewah lengkap dengan para pengawal. sang putri menatap heran kepada sang pria. dari kejauhan terdengar suara kereta kuda. mereka berdua saling menatap heran. kereta kuda pun berhenti dan keluarlah ayah dan ibu putri. putri menarik tangan sang pria untuk mengajaknya berlari. namun sang pria menahan dan malah tersenyum kepada sang putri.

sang ayah mendekat kepada sang putri.
"Kenapa kau lari putri, Ayah sudah merestui kalian berdua."

sang putri dengan ekspresi heran menatap sang pria. sang pria tidak bisa menahan tawa lagi dan tawanya pun meledak. dia lalu mengatur ekspresinya dan dengan penuh keyakinan menatap sang putri.

"Maaf mengerjaimu, putri. Ayo kita berangkat ke istana kita."

THE END


Tidak ada komentar:

Posting Komentar